Dari seluruh pemimpin di MSO ini, yang paling menarik perhatian saya adalah PAK YANTO. Grupnya berkembang sangat merata, melebar dan sebagian besar aktif dan mandiri dalam membangun grupnya. Awalnya nampak lambat, tetapi begitu berkembang menjadi tidak terhentikan karena masing-masing frontlinenya sudah mandiri. Karena kelebaran yang merata, maka bonus yang diperoleh sangat besar. Bulan Agustus 2018 break pertama SP penghasilannya 20-an juta, bulan berikutnya, sudah 40 jutaan. Bulan ini saya tidak tahu perkembangannya karena grup di bawah Pak Chozin (platinum) sudah terputus dari saya mulai bulan Oktober ini.
Dari pantauan sementara, Pak Yanto relatif membiarkan grupnya berkembang sendiri. Beliau tidak terlalu banyak membantu apalagi memfasilitasi. Dan itulah intisari pendidikan kepemimpinan seperti yang dilakukan di MSO ini.
Kita membangun suasana yang bisa memunculkan jiwa elang dari yang sebelumnya terkesan seperti ayam. Semua orang memiliki jiwa elang di dalam dirinya. Jika kita dilahirkan dengan jiwa ayam, maka hampir pasti kita masih telentang di tempat tidur, hanya karena saat mencoba tengkurap yang kesekian kali gagal, kemudian berpikir: "Ya iyalah, ibu badannya besar, bisa tengkurap. Saya ini masih bayi ya gagal terus. Enaknya nggak usah tengkurap saja."
Fakta bahwa kita sekarang bisa berjalan, duduk seperti ini, berarti dulu kita pernah menjadi elang yang tidak mengenal kata putus asa dan menghilangkan semua alasan untuk gagal. Kemudian karena pengaruh lingkungan, jiwa elang itu tertutupi. Itulah yang perlu dibuka di MSO. Sayapun sering membiarkan pertanyaan leader yang jawabannya sudah bertaburan di grup WA atau telegram. Biarlah dia mencari sendiri jawabannya. Biarlah dia menumbuhkan jiwa elang yang mau terbang tinggi untuk mencari apa yang dia butuhkan.
Awalnya akan marah, protes, merasa tidak diperhatikan. Yang jiwanya asli ayam ya mati dan berhenti, tetapi yang jiwanya elang tertutup ayam akan bangkit. Kelak dia akan berterimakasih kepada uplinenya, seperti Rahmasari yang berterimakasih kepada sponsornya karena memaksa dia membayar biaya join fee meskipun harus mengangsur.
Hal kedua yang perlu dilakukan seorang pemimpin adalah menjaga integritas dirinya. Tidak melakukan kecurangan dan bisa mencegah orang lain khususnya orang yang dipimpinnya melakukan kecurangan hanya untuk keuntungan sesaat. Jika orang yang Anda pimpin melihat Anda melakukan kecurangan, meskipun itu untuk membantu mereka, maka secara lahir dia akan berterimakasih kepada Anda. Tetapi pikiran bawah sadarnya mengatakan: "Hmmm, peraturan saja dicurangi, apalagi saya nanti kalau ada kesempatan pastilah akan dicurangi juga." Tiba-tiba saja Anda melihat grup Anda secara bawah sadar kehilangan kepercayaan kepada Anda dan lama-lama menyusut.
Itu sudah saya alami dalam 14 tahun di Amway itu. Ada grup besar yang tiba-tiba hilang karena pemimpinnya mentolerir bahkan mengajarkan kecurangan kepada grupnya. Grup ELC (15%) pertama saya meningkat dengan pesat, kemudian menghilang pula dengan cepat. Rupanya peribahasa lama berlaku juga, sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya.
Jaman saya mahasiswa, Prof. dr. Sudarso dosen saya pernah mengatakan ke kami, ketika kami melanggar aturan beliau: "Saya percaya kepada Anda, sampai Anda sendiri yang membuktikan Anda tidak bisa dipercaya." Kalimat itu terus terngiang dan saya gunakan sebagai panduan hidup. Saya percaya kepada seseorang sampai dia sendiri membuktikan bahwa dirinya tidak bisa dipercaya.
Salam sukses.
0 Komentar